Pelayanan Kesehatan Sekaligus Promosi Penerimaan Murid Baru
LINGGANG BIGUNG – KABARKUBAR.COM
Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Budi Bakti di Kecamatan Tering kembali melakukan pelayanan kesehatan. Kali ini, sebanyak 80 siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Linggang Bigung diperiksa golongan darahnya. Tidak hanya itu, mereka yang dilayani 7 siswa SMK Kesehatan Budi Bakti, disosialisasikan juga kesadaran akan pentingnya mendonorkan darah.
Menurut seorang siswa yang diperiksa, Rey, awalnya ia dan teman-temannya agak takut saat akan diambil darahnya. Setelah dijelaskan dengan baik disertai candaan, akhirnya pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan tanpa rasa takut lagi.
“Ternyata sangat penting dan tidak menyeramkan diperiksa golongan darah. Waktu ditusuk jarum memang agak sakit, tapi tetap puas. Karena akhirnya sekarang sudah tahu golongan darah sendiri dan dapat kartu golongan darah,” katanya usai pemeriksaan darah di Gedung SMPN 2 Linggang Bigung, Sabtu 3/3/2018.
Diungkapkan Kepala SMK Kesehatan Budi Bakti Tering, Dalimansyah, seluruh pelajar dibagi dalam 3 kelas dan diperiksa oleh 4 guru kesehatan serta 7 siswa dari SMK Kesehatan. Kegiatan itu adalah salah satu bentuk promosi sekolah agar lebih dikenal luas. Namun tetap memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Target pemeriksaan pun adalah siswa Kelas IX, dengan harapan setelah lulus mau melanjutkan sekolah di SMK Kesehatan Budi Bakti Tering.
“Kami sangat mengharapkan berbagai masukan yang berarti. Sehingga kerja sama yang telah dibangun ini dapat diteruskan dengan menambahkan berbagai kegiatan positif di kemudian hari,” ujar Dalimansyah di sela pemeriksaan golongan darah.
Kesempatan yang sama, Kepala SMPN 2 Linggang Bigung, Sintek mengatakan, pihaknya senang adanya kegiatan tersebut. Sebab baru pertama kali diadakan di sekolah mereka, sehingga antusiasme cukup tinggi. Apalagi diantara para pelajar Kelas IX hanya beberapa siswa saja yang sudah mengetahui golongan darahnya. “Sarannya, kalau bisa di kesempatan selanjutnya tambahkan pemeriksaan darah yang lain. Seperti gula darah, kolesterol dan asam urat untuk para guru dan staf,” kata Sintek.
Pentingnya pemeriksaan darah, serta menumbuhkan minat masyarakat untuk berdonor darah perlu disampaikan. Sebab kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4 juta kantong tiap tahunnya. Sedangkan ketersediaannya hanya1 juta kantong. Diharapkan banyak pihak, timbul kesadaran sosial dari siswa sejak dini untuk mau menjadi pendonor darah di masa yang akan datang. #Yohanes Antonius Mbulu