Resahkan Warga, 3 Pengemis Tua Asal Madura Ditangkap

27 views

Dipulangkan Malam Ini Ke Samarinda

Dua dari tiga Pengemis asal Madura sedang diinterogasi Penyidik Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Barat, Kamis 15/6/2017.    ALBERT TAEL Untuk KABARKUBAR.COM

BARONG TONGKOK – Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Barat mengamankan tiga wanita tua dari kawasan Melak dan Barong Tongkok, Kamis 15/6/2017 sore tadi. Ketiga nenek asal Pulau Madura itu digelandang ke Kantor Satpol PP di perkantoran Pemkab Kubar. Alasannya, banyak laporan dari warga Kubar yang merasa resah dan terganggu oleh ketiga nenek tersebut.

“Mereka terpaksa kami amankan ke kantor, karena mengemis dan meresahkan masyarakat. Apalagi mengemisnya sering memaksa,” ungkap Kepala Kantor Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat Kubar, Sentot Susanto, melalui sambungan telepon sore tadi.

Dijelaskan Sentot, ketiga nenek yang mengenakan hijab tersebut adalah Buhak (70), Vario (60) dan Umam (46). Dua diantaranya ditangkap di kawasan Busur, Kecamatan Barong Tongkok sekira pukul 14.30 Wita. Tepatnya, satu di depan Swalayan Pore dan seorang lagi sedang berjalan di dekat Balai Pengobatan Santa Familia. Nenek ketiga diamankan dari Terminal Pasar Ramadhan Melak sekira jam 1 siang. “Mereka mengaku baru 2 hari berada di Kubar dan menginap di Masjid Permata Kembar, di Simpang Jalan Sendawar Raya-Perkantoran Pemkab Kubar,” katanya.

Uang yang disita dari tangan ketiga Pengemis.    ALBERT TAEL Untuk KABARKUBAR.COM

Setelah diinterogasi, lanjut Sentot, didapati uang hasil mengemis dari tangan ketiganya senilai Rp 487.100. Rinciannya, Buhak Rp 172 ribu, Vario Rp 78.100 dan Umam Rp 237 ribu. Ketiganya melanggar Pasal 504 ayat 1 dan 2, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Yakni: (1)  Barang siapa mengemis di muka umum, diancam karena melakukan pengemisan dengan pidana kurungan paling lama enam minggu. (2) Pengemisan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih, yang berumur diatas enam belas tahun, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan.

“Ketiganya tidak dikenakan hukuman, hanya dibuatkan pernyataan tidak mengulangi lagi dan difoto. Malam ini akan dipulangkan menumpang kapal ke Samarinda, karena mengaku tinggal di Samarinda,” pungkas Sentot.

Dua hari terakhir, maraknya pengemis ramai diperbincangkan di media sosial Facebook, khususnya di grup Halo Kubar. Banyak warga dunia maya mengaku resah karena ulah para pengemis yang kerap memaksa meminta uang atau barang. “Itu bukan gepeng tapi MIPA alias minta paksa,” kata akun Christianus Rimdius.

“Kmren ibu ini dtng ktmpt jualn saya ..karna kmi baru buka blm ada penglaris…ga kami kasih ..ehh dia maksa minta brang yg mau d jual ..mksa lg minta ny blm d kasih y blm pergi …nungguin lg..hadeuuhhh…,” sahut akun Mamah Ny Bunga Bunga.

Ini sebagian komentar di Halo Kubar yang memperbincangkan pengemis di Kubar.
Umit Jahidin: Stiap hari ada ke warung2. Itu pengemis kembali km ke kekampungx aja pak.. MorGen YurBer’z Casillas: Perlu dibina, Klo gk jera lgsung binasakn(bcanda) hehee…ngemis kok kyk begal..

Ridhwan Surya Winata: Koordinasi dgn polisi, supaya kkrdinatorx bisa ikut ditangkap. Krna mereka ni diantar jemput. Mulyadi Rakong: Dia triak2 pnggil td kok…smp kedengaran dri rmh mertua…hehheheee. Richa Ferianto: Ini ini sudah dinasnya dikubar setiap bulan puasa selalu dy yg berkeliling dibarong tongkok sekitarnya… sudah lama om mungkin 3-4 thn ini dy berdinas didaerah brt.  

Pitalis Herianto: Sekarang di lampu merah bundaran simpang raya depan hotel ammar ada jg orang tua minta2 kadang bertingkah seperti petugas pengatur lalu lintas. Iya tau saya orangnya, kayak agak2 gimana gitu, pernah orang itu malam2 di bigung suruh saya antar ke barong, pas dijalanan ngomongnya ngelantur…Di bigung beberapa waktu lalu saya pernah liat mereka dijemput pakai mobil pick up sekitar jam setengah 7 petang, pagi2 sekitar jam 7 diantar di jalan antara bigung-mapan, jadi sepertinya memang ada yg koordinir 

Yunita Rahniawati: itu yang di simpang raya laki orang nya gemuk hitam sering maksa penumpang taxi suka teriak2 bikin jengkel aja. Dahlia Givra: Klu di daerah tering hampir tiap hari ada terusss,mrka starx dari gunung kuburan jln kaki terus smpi ke pelabuhan,,bah kan klu yg pake motor mrka lsung tinggalkan amplop kcil utuk di isi,, 

Efni Sugiarto: Jangan dikasih gan..itu ada bosnya, dia selalu diantar pakai motor untuk menuju lokasi…!! Kalau perlu tangkap introgasi, soalnya dulu pernah liat motor yg ngantar vario putih plat SMD…Tapi ngga sempat foto..

Martin Tkd: Saya pernah liat, di bongan di resak 3 ada pengemis kalo perginya di antar pake motor sm anaknya, punya hp lagi, tapi ekting nya seolah2 org cacat gak mampu ,padahal sehat2 aja koq gak ada cacat sedikitpun. Verra Fatimah Rnh: skrnk tiap psar mlm brjumlahkn 5 org dri ujung k,ujung, dri ulu k,hilir, klo cacat fisik sih oke lah yaaakk,, tpi ini kok pda sehat” smua n msih layak bkrja,. jujur sih,, rissiiih bnget ada yg bgnian,, d,kira merka kubar ladang bisnis mereka minta”,. tlong d,cari tu siapa big boosssx,, d,sruh pulang aja,, mgkn bosx skrnk mkan enak, rmh tingkat, mobil banyak.

Melda Sari: Kmrin ada jg laki2 pake tongkat sering ngemis di pasar jengan danum tp pas saya jalan2 ke resak kbtulan disana ada pasar eh ktmu lagi. saya cm bilang sama dia “kesini sama siapa?” tp dia ga jawab malah pura2 ga denger. Aneh kan segitu jauhnya jengan danum-resak masa  

Wipa Veronika: Laporkan ke Dinas Sosial,,itu kewenangan Dinsos untuk menertibkan yg begitu2.. kalo didiamkan lama2 jadi penyakit masyarakat..Apalagi kalo pergi minta2 sambil ngintai2 rumah org,,terus kabari temannya terus ngerampok ada yg mau rumahnya kerampokan??Saya pikir mbak2 yg dukung tadi itupun gmau rumahnya kemalingan..

Malla Mala: Saya pernah nawari pengemis suruh bantu ngerumput halaman rumah saya ,,,nanti kalo bersih saya kasi upah kan halal rejekinya ,,,,malah saya yang dmarahi,,,

Mimy: Kacau kubar mulai dmasuki peminta minta jga nda lama peminta menjamur dkubar…kalau saya nda mau kasih kalau mau sedekah kasih yg pasti membutuh kan bantuan aj.    Sonny Lee Hutagalung

Komentar

comments